[NEWS] Karate Indonesia Juara Umum Dua (2nd SEAKF Karate Championship 2013)

CLARK – Tim karate Indonesia gagal menguasai nomor kumite beregu putra dan putri pada pertandingan hari terakhir Kejuaraan Karate Asia Tenggara (SEAKF) II di Clark Freeport Zone in Angeles City, Pampanga - Filipina, Minggu sore. Tim Merah Putih meraih medali perak dari dua nomor tersebut.

Tim pelatnas karate sebetulnya sangat berharap bisa menjadi juara di dua nomor tersebut untuk mengamankan status juara umum seperti yang diraih tim Merah Putih tahun lalu. Namun, kenyataan berkata lain. Kumite beregu putra yang dipimpin Umar Syarief harus mengakui keunggulan Malaysia pada final nomor tersebut. Begitu juga, tim kumite beregu putri Indonesia meraih posisi runner-up setelah ditaklukkan tim beregu putri Vietnam.

Tim karate putra. Umar dkk gagal menjadi yang terbaik karena performa wasit yang dinilai merugikan tim Indonesia. Terutama, saat Donny Dharmawan dan Jintar Simanjuntak tampil. Keduanya gagal menorehkan kemenangan karena keputusan wasit yang merugikan Indonesia.

Manajer tim Indonesia Djafar Djantang mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. Menurutnya, jika wasit memimpin pertandingan dengan baik, Merah Putih akan mampu merengkuh medali emas yang kesepuluh. Karena itu, dia berharap ada pembenahan wasit di kemudian hari.

“Saat Jintar dalam posisi unggul, ada keputusan wasit yang sangat tidak jelas yang pada akhirnya membuat kedudukan menjadi seri di detik terakhir. Itu yang merugikan kami. Ke depannya, kepemimpinan wasit perlu dibenahi. Menuju SEA Games, antisipasi tim Indonesia juga mengarah pada pembenahan wasit,” ujar Djafar.

Hal senada disampaikan karateka andalan Indonesia Umar Syarief. Dia juga meminta kepemimpinan wasit dievaluasi. “Wasit kadang banyak maunya, banyak kepentingan. Inilah pertandingan, tapi seharusnya bisa dilakukan dengan aturan yang benar,” ungkap Umar yang menyumbangkan medali emas kumite +84 KG.

Dengan kegagalan Indonesia di nomor kumite, perolehan emas tim pelatnas karate pun tidak bertambah. Indonesia hanya mampu meraihi sembilan medali emas, lima perak, dan 10 perunggu. Indonesia berada di posisi kedua di bawah Malaysia yang mengoleksi total 11 medali emas, delapan perak, enam perunggu, yang sekaligus merebut posisi juara umum yang tahun lalu menjadi milik Indonesia.

”Dari target 10 medali dari kejuaraan ini, kami hanya mampu meraih sembilan medali emas. Jadi, kurang satu medali yang emestinya bisa diraih di kumite beregu. Tapi, inilah pertandingan tidak terukur, semua bisa saja terjadi di lapangan,” ujar Ketua Umum PB Forki Hendardji.

Meski begitu, Hendardji mengaku senang bahwa Indonesia sudah punya kesempatan besar mengikuti Kejuaraan SEAKF II yang merupakan ajang uji coba jelang SEA Games 2013 Myanmar. Pastinya, dia juga sudah merancang uji-uji coba lainnya untuk mematangkan persiapan karatekanya.

”Kami senang bisa ikut ambil bagian di ajang ini. Dan, kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dan bapak angkat karate, Bank BRI, yang sudah memberikan dukungan penuh terhadap program persiapan Forki menuju SEA Games 2013. Semoga saja, event di Filipina menjadi bekal sekaligus pelajaran berharga bagi persiapan kami di Myanmar,” ujar Hendardji yang juga Presiden SEAKF.

Di sisi lain, Hendardji juga menyatakan akan segera melakukan evaluasi menyangkut hasil di SEAKF II. Salah satunya, Forki akan mendatangkan pelatih asing untuk membantu persiapan Indonesia menghadapi SEA Games 2013 Myanmar.

“Pembenahan pelatih akan dilakukan. PB Forki akan berusaha memasukkan pelatih asing untuk membantu persiapan tim. Pelatih lokal juga akan dievaluasi, siapa yang masuk dan siapa yang keluar,” sambung Hendardji seusai menutup kejuaraan SEAKF II.